Rabu, 27 Juli 2016

Pretending Love! ( For a son of a son)

From the beginning, gue berfikir love doesn’t exist!

Yah kebetulan itu sering gue gunakan dalam keadaan kepepet aja, for example adalah essay atau lagi berantem sama pasangan, ini lumayan ampuh.

Until I realized something!

YOU MUST MAKE LOVE TO PRETEND YOUR FAMILY

Real family, yes especially for the eldest Son like me.

Temen gue dulu pernah tanya begini di mobil “are they love each other?” (maksudnya adalah orang tua) dan gue bilang, I don’t care.

Sampai ada sebuah kejadian yang sebenernya bikin gue bingung kenapa hal ini bisa terjadi, dan disitu gue tersadar apakah ini yang namanya cinta. It’s a big and a hard work for me to find the answer, sampai akhir jawaban nya adalah “Only me can save my family”

Shit, what should I do?

Yang membuat gue sadar adalah hal konyol ini. Nyokab gue masih mau support gue sampai sekarang (gue yang udah tua, udah punya kerjaan yang notabene sebenernya gue udah harus hidup mandiri). All support, biasanya sih gue lebih penting kearah makanan, tapi kadang beliau masih support finansial gue.

Secara logika manusia, masi adakah orang tua yang support anakanya seperti itu? Padahal seharusnya mereka sudah bisa bertahan hidup sendiri.

Dan gue baru sadar itu belakangan ini.

So I’m start from a simple things. Berhubung gue juga lagi agak bebas belakangan ini, gue memutuskan untuk memperkuat family bonding, dengan perbanyak family quality time. Tapi gak hanya itu, lo butuh extra effort for it tapi bisa dengan hal simple. Camera!! I use camera!! Gak sembarang kamera, jadi gue emang sengaja pake kamera agak bagus, jadi gue bisa dokumentasiin original file nya, dan kalo di print gede, itu bisa menjadi sebuah kenangan yang melekat buat mereka.

I do it at my trip to China ( you can see my documentary video at https://www.youtube.com/watch?v=q_Yy56koUwg)

Result? It works! We have a good family selfies, couple selfies, happiness video and so on.
Food is not working for us, so I think I should use camera

Result ? Pastinya lebih baik, mereka lebih bahagia, gue sebagai anak juga bahagia. And I realize, that is love!

I love you Mom, Dad, E


Regards,


A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar